Infoaktualterkini.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua bersama BEM Sekolah Tinggi Keguruan dan ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah dan Korps HMI Wati (KOHATI) Cabang Manokwari bekerjasama melakukan aksi penggalangan dana guna membantu korban gempa bumi Jayapura.
"Menanggapi Kejadian bencana alam beberapa waktu lalu di Jayapura, Kami dari BEM Unipa berinisiatif untuk berkolaborasi dengan BEM STKIP Muhammadiyah dan juga organisasi KOHATI cabang Manokwari untuk bersama-sama melakukan aksi penggalangan dana," ujar Yuliance Fanataf selaku ketua BEM Unipa kepada Wartawan di Sekretariat BEM Universitas Papua, Jalan Gunung Salju, Amban, Manokwari, Selasa, (14/02/2023)
Lanjut Yuliance, atas rasa peduli kemanusiaan mereka termotivasi untuk melakukan penggalangan dana untuk membantu warga Jayapura yang terdampak gempa bumi.
Yuliance mengaku aksi penggalangan dana tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk membantu warga masyarakat kota Jayapura yang terdampak bencana gempa bumi beberapa waktu lalu.
"Telah kita ketahui bersama bahwa tiga hari lalu itu telah terjadi gempa bumi di kota Jayapura, akibatnya sebagian masyarakat di sana mengalami duka, kerusakan benda berharga dan akhirnya banyak yang mengungsi," ujarnya
Penggalangan dana tersebut ungkap Yuliance, telah berlangsung selama 3 hari sejak tanggal (11/02) lalu hingga hari Senin (13/02) kemarin.
"Kami melakukan aksi ini dari tanggal 11 dihari Sabtu sampai finisnya hari Senin kemarin," katanya.
Dari hasil tersebut, Ketua BEM UNIPA itu menyebutkan hasilnya akan dikirimkan kepada panitia penanggung jawab pembagian bantuan di Jayapura.
"Puji Tuhan kami sudah mendapatkan sejumlah dana yang lumayan besar dari hasil penggalangan dana tersebut, yaitu sebesar Rp.14.640.000 (empat belas juta enam ratus empat puluh ribu rupiah) hasilnya itu akan kami kirimkan atau transfer kepada panitia penanggung jawab di sana untuk nantinya diatur dan digunakan memenuhi kebutuhan pengungsi," katanya
Ia berharap dengan adanya bantuan dana dari mereka, masyarakat terdampak dan para pengungsi dapat merasakan manfaat.
"Harapan saya, apa yang kami berikan bisa bermanfaat bagi mereka di sana, kami tetap mendoakan mereka masyarakat saudara-saudari kami di Jayapura agar mereka selalu dalam keadaan sehat dilindungi Tuhan selalu," tandanya.
Dihimpun dari berbagai sumber,
Akibat gempa bumi di kota Jayapura bermagnitudo (M) 5,4 SR yang terjadi pada 9 February lalu, mengakibatkan 4 orang meninggal dunia dan setidaknya ada 2.500 orang telah mengungsi di 15 titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid menjelaskan bahwa keempat korban ditemukan dari puing bangunan cafetaria yang roboh oleh guncangan gempabumi. Asep menuturkan letak cafetaria tersebut berada di atas perairan di kawasan Kota Jayapura, sehingga proses evakuasi dilakukan oleh tim ahli untuk menyelam. *(HK)
