Solo, infoaktualterkini.com - Rabu 26 Maret 2025, tepat pada 10.00 WIB, Gedung MT. Sosial Zaenabiyah yang berlokasi di jl. Serayu 45 Semanggi - Solo itu, nampak lebi ramai dibanding hari biasanya.
Terlihat satu persatu orang berdatangan di halaman depan gedung ini, baik masyarakat sekitaran lokasi, maupun yang datang dari area lain di wilayah Solo
Mereka datang mengantri di acara pembagian beras hari ini untuk menerima satu kantong plastik beras @ 2,5 kg dengan menukar kupon masing masing.
Kerumunan orang diteras depan lembaga ini lumayan padat sebenarnya, tapi tidak ada kegaduhan terjadi. Mereka mengantri dengan sangat tertib, menunggu dengan sabar nomor kupon mereka disebut oleh petugas pencatat.
Keunikan giat bagi bagi beras yang digelar lembaga Zaenabiyah Solo ini, terkesan tidak ada 'batas' antara pihak lembaga dengan masyarakat penerima bantuan, kedua belah pihak terlihat akrab, saling tegur sapa penuh kesopanan, dengan keramahan yang nampak tidak dibuat buat..
Menunjukkan bahwa interaksi warga dengan pihak lembaga dalam bentuk pembagian beras ini telah berlangsung lama..
Ica Ali Som, pimpinan lembaga ini menjelaskan, bahwa kegiatan bagi bagi beras dilembaga ini sudah berlangsung hampir lima tahun lamanya,
tersedia sekitar empat ratus dua puluh delapan (428) zak, hampir mendekati lima ratus (500) an zak lah.. dibagikan di setiap bulannya,
Awalnya, satu zak berisi @5kg beras, tapi dalam perkembangannya, jadi @ 2,5kg beras, seiring dengan makin meningkatnya jumlah penerima bantuan disatu sisi, Selain faktor ekonomi yang secara umum agak menurun disisi lain.
Lebih lanjut Pimpinan lembaga ini membeberkan bahwa pendistribusian beras ini bahkan menjangkau sebuah organisasi perempuan yang ada di kabupaten Sukoharjo, Joho nama daerahnya, wilayah ini ada diluar kota Solo, tapi masih termasuk dalam wilayah karisidenan Surakarta.
Organisasi perempuan yang dinamai Jaringan Perempuan usaha Kecil (JARPUK ) ini menerima sekitar 20 zak secara rutin dari lembaga Zaenabiyah Solo setiap bulannya,
Ibu Marni, salah seorang anggota JARPUK menambahkan, paket beras dari Zaenabiyah ini akan dilengkapi sembako lainnya dari JARPUK sendiri, lalu diteruskan kesebuah rumah yatim piatu yang ada di wilayah itu,
Ibu Marni menambahkan keheranan yang datang dari para penerima sembako diwilayahnya dengan pertanyaan seperti ini, dari mana sebenarnya beras yang selalu datang dengan rutin dan terus menerus tidak pernah berhenti ini, ucap Ibu Marni menirukan warga yang mempertanyakannya, tentu karena telah dirasanya sangat membantu ringankan sebagian beban kebutuhan hidup keseharian mereka.
Lain pula yang terjadi di daerah Gilingan, nama sebuah wilayah di kota Solo, berdekatan dengan terminal bus Induk Tirtonadi, mbah Wono, penerima pembagian beras yang rutin diterimanya sebanyak 20 zak tiap bulannya ini, memasaknya terlebih dulu, melengkapinya dengan lauk pauk, lalu membagikannya untuk masyarakat tidak mampu di seputaran wilayah ini.. , (benar benar sebuah kepedulian pada masyarakat sekitar yang layak diapresiasi).
Tidak ketinggalan kelompok masyarakat diwilayah Klumprit, wilayah ini ada di luar kota Solo,berada di wilayah bernama Mojolaban, kabupaten Sukoharjo. Posisi Klumprit berada di sebelah timur kota Solo.
Klumprit sangat dikenal karena terdapat tempat pemakaman yang sebegitu luasnya, Diperuntukkan bagi umat Islam yang berada di area Solo dan sekitarnya , khusunya jamaah Solo.
Untuk penerima di wilayah seputaran lembaga Zaenabiyah sendiri, dari RT 01 sampai dengan RT 05, semuanya tercover, kesemua nya menerima bagian dari adanya giat pembagian beras di lembaga ini.
Di bulan Maret ini, sebuah rumah singgah bagi anak terlantar dan gelandangan, yang berlokasi di kampung Gabudan RT 02/RW 09, Joyosuran kecamatan Pasar Kliwon, yang diketuai Husein bin Ahmad Assegaff ini tercatat sebagai penerima perdana 30 zak beras dari lembaga Zaenabiyah, bertepatan di bulan Ramadhan
Dengan singkat dan lugas, pimpinan lembaga Zaenabiyah sampaikan misi dari giat bagi bagi beras ini, bahwa pihaknya (lembaga) ingin berkontribusi, "mengenyangkan" mereka (masyarakat yang benar benar membutuhkan), masyarakat ini harus kenyang, imbuhnya. Mereka tidak boleh ada yang kelaparan hanya karena tidak mampu beli beras..
(Sungguh, sebagai pewawancara sempat merinding demi mendengar kalimat demi kalimat yang diucapkan dengan semangat pengabdian atas kemanusiaan ini..) sebuah laku emphaty yang luar biasa terhadap masyarakat yang masih membutuhkan uluran tangan untuk sebagian kebutuhan dasar mereka..
Pak Anto, salah seorang warga yang ikut mengantri nyatakan sangat terbantu dengan kegiatan lembaga Zaenabiyah ini, begitu pun nama Ibu Anis, perempuan berpostur mungil warga daerah Semanggi Solo ini, ungkapkan rasa trimakasihnya yang tidak berkesudahan atas bantuan ini.
Dan masih ada banyak lagi warga penerima bantuan lainnya yang tidak tersebutkan satu persatu, tapi ikut merasakan langsung manfaat dari kegiatan sosial ini.
Mereka, terutama para Ibu, dengan tulus ikhlas lontarkan doa doa kebaikan untuk
Keberlangsungan kegiatan lembaga Zaenabiyah ini, yang nyata dirasanya telah ringankan sebagian beban kebutuhan hidup sehari harinya..
MasyaAllah Tabarakallah..
Lalu, dari manakah sesungguhnya bantuan demi bantuan yang mengalir tiada henti ke masyarakat yang membutuhkan ini berasal ?
Adalah seorang Abdurahman Som, salah seorang pengusaha Solo yang berkelimpahan rezeki dari sang Pencipta sekaligus pemilik lembaga ini, seperti pernah diungkap pimpinan lembaga ke penulis kala itu,
beliau (Abdurahman Som) selalu berpesan bahwa lembaga Zaenabiyah, selain jalankan kegiatan dakwah, serta peringati hari Suci seperti kelahiran cucu cucu Rasulullah, serta hari suci lainnya, kegiatan Sosial kemasyarakatan lah yang harus lebih dominan atau lebih dikedepankan.
Ica Ali Som, sebagai nahkoda dari lembaga Zaenabiyah ini nyata telah jalankan amanah itu dengan konsisten.
Semoga lembaga ini, MT. Sosial Zaenabiyah Solo makin berkah dan bisa memberi kemanfaatan lebih bagi masyarakat banyak yang masih membutuhkan uluran tangan. (Athia)
