dimana Palestina akan dihilangkan eksistensinya dari kawasan tersebut oleh rezim teroris Zionis Israel dukungan teroris Amerika, negara negara Barat, dan sebagian negara Arab yang khianati perjuangan bangsa Palestina.
Jum'at terakhir bulan Ramadhan tahun ini, yang jatuh pada 28 Maret lalu, tak luput pula dari peran serta plus dukungan sepenuhnya kaum Muslim diseluruh Indonesia. Tak terkecuali di Jawa Tengah, yang berpusat di kota Semarang.
Pada moment Yaumul Quds tahun ini, lembaga MT. Sosial Zaenabiyah Solo pun telah sukses gerakkan "ruh dukungan moral" itu terhadap bangsa Palestina, bergerak menuju ke Semarang, berbaur dengan kaum Muslim lainnya dari seluruh daerah di Jawa Tengah yang berkumpul di Ibukota Jawa Tengah pada Jum'at siang itu,
Nuansa dukungan serta totalitas kepedulian anggota majelis Zaenabiyah Solo ini terhadap Yaumul Quds, sudah terasakan sedari masih didalam gedung Majelis di Serayu 45 Semanggi - Solo,
"Setiap yang mengaku muslim, dewasa dan sehat akal, hari ini wajib ikhtiari (wajib jika tidak ada halangan) keluar dari dalam rumah nya, meskipun hanya sebatas di halaman rumahnya sendiri sekalipun, meskipun hanya dalam hati sekalipun, harus meneriakkan dukungan kita terhadap saudara kita di Palestina.., karena terhalang jarak tempuh sebegitu jauh, setidaknya lantunkan doa untuk keselamatan saudara kita disana " begitu kurang lebih kalimat yang diucap Ibu Yayah Khaneman, salah seorang anggota majelis Zaenabiyah dengan sepenuh jiwa, di posisi berdiri dengan mengepalkan tangan kanan ke atas, (sayang nya beliau keberatan diambil video ketika sampaikan "orasi tunggal" dan tidak formil itu).
Terlebih lagi setelah bus yang membawa anggota majelis itu mulai bergerak meninggalkan kota Solo menuju Semarang, dimana atribut dan simbol Palestina mulai dikenakan, berupa syal juga ikat kepala bertuliskan "Save Palestina",
Lalu terdengar salah seorang ajak semua anggota dalam bus itu baca bacaan Sholawat, setelahnya bersama sama suarakan yel-yel Al- Quds, lantunan bacaan doa Faraj dengan menaruh tangan kanan diatas kepala sebagai penghormatan, kesemua itu benar benar sanggup membangun jiwa semangat dukungan moral untuk saudara muslim kita di Palestina.
Dalam perjalanan di cuaca mendung menuju kota Semarang itu, sempat terkendala dengan telah ditutupnya pintu tol, hingga suka ataupun tidak niat semula hendak mempersingkat waktu itupun, harus beralih melalui jalan biasa / bukan jalan tol.
Hingga dikemudiannya, kemacetan kendaraan yang bergerak dengan padat merayap ditengah turunnya hujan disiang hari itupun menjadi bagian dari perjuangan "indah" untuk bisa mencapai tempat tujuan.
Rombongan MT. Sosial Zaenabiyah tidak terlambat sampai di tujuan, hanya langkah kita dipermudah dengan telah bergerak nya rombongan lain dari tempat start awal, dan dipertemukan di seputaran jalan Pemuda, tempat dimana orasi hendak dibacakan..
Gerimis yang mengguyur kota Semarang saat itu bukanlah halangan untuk tetap ikuti orasi demi orasi pihak Panitia yang bersuara lantang membahana, diantara nya seorang Ustadz Sayyid Lutfi Alaydrus dari Semarang, disambung dengan orasi Sayyid Muhammad Syueb asal Bangsri, begitupun tidak tertinggal Sayyid Haidar Mustafa Jufri dari Solo.
Setelahnya, sekelompok anak anak kecil bacakan kalimat demi kalimat mengenang para Syuhada dengan foto fotonya ada di tangan tangan mungil mereka, di setiap akhir kalimat yang disuarakan bibir bibir mungil itu, akan langsung ditimpali dengan ucapan serentak penuh semangat "..Free..Free Palestin.." oleh semua yang berkeliling di tempat itu.
Meski acara orasi Yaumul - Quds di Semarang saat itu berjalan damai tanpa gejolak, sedari awal nampak beberapa orang petugas dari Kepolisian tergabung di acara orasi itu, mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin saja bisa terjadi.
Tapi Alhamdulillah peringatan Yaumul - Quds Jum'at 28 Maret di Ibukota Jawa Tengah itu berlangsung aman, lancar, dan semarak meski sesekali diselimuti keharuan yang menyeruak sanubari demi menyaksikan semangat persaudaraan sesama muslim yang miliki emphaty luar biasa dahsyat atas penderitaan sesama saudara muslim lainnya dibelahan bumi berbeda.
Mendekati waktu ashar, acara pun selesai dan dibubarkan dengan dibarengi turunnya hujan yang kian deras. Para anggota Zaenabiyah pun bubarkan diri menuju ke kendaraan bus yang akan membawa pulang kembali ke kota Solo, ada yang berpayung, kenakan jas hujan plastik yang telah tersedia. Ada pula yang cukup berlarian menuju kendaraan yang telah menunggu kembali pulang ke kota Bengawan.
Bus memasuki kota Solo yang tengah diguyur hujan lebat bertepatan dengan waktu Isya. (Athia)